Cerita Indonesia: Ibu Gagak yang Cerdik

Posted on

Di hutan yang lebat, terdapat sebuah pohon yang sangat rindang. Di sana hiduplah dua ekor gagak yang sangat cerdik. Mereka adalah ibu gagak dan anaknya. Kedua gagak itu hidup rukun dan penuh kasih sayang. Setiap hari mereka selalu kelihatan sangat berbahagia. Ibu gagak selalu memperhatikan anaknya, kemanapun dia pergi, dan mencarikan makanan untuk kehidupann mereka sehingga mereka tidak pernah kekurangan makanan. Demikian juga anaknya selalu menyambut kedatangan ibunya setiap datang ke sarangnya untuk mendapatkan makanannya.

Suatu malam anak gagak mendekati ibunya dan berkata, “Bu, saya ingin dimanjakan seperti teman – teman burung yang lain yang selalu dinyanyikan pada saat menjelang tidur”.

Mendengar permintaan anaknya, ibu gagak sangat terkejut mengingat dia tidak memiliki suara yang merdu seperti burung – burung lainnya. Tapi dia tetapi menyanggupi permintaan anaknya, “Baiklah nak, ibu akan menyanyikan sebuah lagu tidur, lagu apa yang ingin kamu dengarkan?, bagaimana kalau lagu tentang buah beri kecil yang sedang matang?”. “Iya….iya, lagu itu saja bu,” jawab anaknya.

Mengingat suara ibu gagak jelek, maka dia berusaha mengulur waktu dengan mengatakan, “Oh iya nak, ternyata ibu lupa lirik lagunya, bagaimana sambili mengingat – ingat liriknya, ibu akan ceritakan dulu sebuah dongeng tentang si kancil yang nakal yang suka mencuri mentimun”. “Iya….Iya buk, itu boleh,” jawab gagak kecil sambil menguap. Lalu berceritalah ibunya “Di sebuah desa ada seekor kancil yang amat nakal, dia suka sekali mencuri mentimun punya pak petani yang ada di ladang, karena pak tani sering kehilangan mentimunnya, maka pak tani akan membuat jebakan untuk menjebak si kancil”.

Baca juga: English Story: An Embarrassing Story

Tapi belum selesai ibunya bercerita, ibu gagak melihat anaknya yang ternyata sudah terlelap, maka ibu gagak selesai bercerita kemudian ibu gagak menyelimuti anaknya dengan selimut, lalu ibu gagak ikut tidur di sebelah anaknya. Demikianlah ibu gagak tidak jadi bernyanyu karena mereka sudah terlelap.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *